,

Tentang Body Shaming

Bismillahirrahmanirrahim.....

Hola, apa kabar? Saat baru bertemu dengan saudara atau teman lama, hal yang biasanya kita bahas pastilah seputaran kabar dan cerita selama tak bertemu. Iyah kaaan? Eeh, tapi lama kelamaan kok ya tanpa kita sadari tetiba kita pun sampai pada pembicaraan yang melenceng, tanpa sadar kita pun bisa membully secara verbal lho.


Pernah dengar kan kalimat basa-basi "Kamu diet ya sekarang? Langsing gini" atau "Makin cantik aja nih". Nyatanya, komen-komen itu malah kebalikan dari keadaan sebenarnya. Atau bisa saja sih memang seperti itu tapi orang yang dikomen tidak merasa nyaman. Dibilang langsing padahal sebenarnya kurus atau dibilang cantik padahal kerutan di wajah sudah terpampang nyata dan lain sebagainya. 

Ayooo, ngaku deh pasti tanpa sadar kita pernah melakukannya kan? Hmm, jujurly saya pun juga biasa keceplosan seperti itu dan lalu kemudian sadar, upsss kenapa harus bilang gitu sih tadi? Hufft! Menyesal memang selalu belakangan, kalau di awal sih itu pesanan *garing*.


Body Shaming, Apaan Sih?  

Dilansir dari laman hellosehat.com, body shaming adalah perilaku mengkritik atau mengomentari fisik/tubuh baik itu ke diri sendiri maupun orang lain dengan cara yang negatif (ex: gendut, kurus, pendek, tinggi, dsb). Body Shaming ini masuk dalam bully secara verbal. Yes, tanpa sadar kita memang biasa melakukan bullying ke seseorang.

Baca juga: Stop Mom War! Setiap Ibu itu Special

Waduuhh, ngeri yaaa? Bahkan komen ke fisik kita sendiri pun itu juga bisa disebut body shaming lho. Haduh, jadilah harus berhati-hati kalau ngomong yah. Karena body shaming ini bisa berpengaruh buruk bagi seseorang dan menyebabkan minder. 

Kenapa Bisa Terjadi Body Shaming?

mediaindonesia.com

Body shaming bisa terjadi karena beberapa hal. Tidak hanya karena unsur ketidak-sengajaan belaka tapi juga terkadang memang body shaming itu ada karena terniat. Iyah, karena tidak semua orang mempunyai fikiran dan standard yang sama apalagi jika berhubungan dengan bentuk fisik seseorang. Selain karena itu, body shaming juga bisa terjadi karena bentuk pembalasan lho. Seseorang bisa melakukan body shaming karena ingin balas dendam, dirinya telah menjadi korban dari kritikan atas bentuk fisiknya di masa lalu. Yes, bisa dibilang inilah yang disebut terniat tadi, hohohoh.


Body shaming tidak hanya dijumpai dalam keseharian atau secara langsung tetapi hal ini pun juga banyak kita jumpai di dunia maya. Bahkan bisa jadi jumlahnya lebih banyak dibanding komentar secara langsung karena di dunia maya sifatnya lebih luas, terkadang masih saja banyak orang yang tidak bisa mengontrol diri dalam berkomentar, huhuhuh.

Siapa Saja yang Bisa Jadi Korban Body Shaming? 

news.detik.com

Saya rasa sih semua orang bisa saja menjadi korban body shaming itu sendiri, pun begitu pula dengan pelakunya. Meski di kehidupan sehari-hari yang punya potensi besar menjadi korban adalah wanita. Yakaliii tahu sendirilah jaman now, gak cuma di dunia nyata apalagi maya nyinyir itu sudah lumrah. Gemuk dikit aja udah dibombardir dengan kata-kata pedis, ayam geprek level 12 aja mah lewat. Eehh giliran kurusan juga dapat semprot, dibilang gak makan lah, kurang gizilah de-es-be, endebraaii.

Belum lagi kalau penampilannya berubah yang dulunya terawat sekarang jadi gelap, duuh sudahlah bakalan habis deh itu. Padahal yang ngomong itu gak tahu kalau orang yang dibullynya itu telah berusaha keras mengontrol pola makan, misalnya. Atau bisa saja karena kondisi keuangannya sekarang sudah berubah jadilah apa yang dilihat sudah seperti itulah adanya.

Body Shaming Itu Menyakitkan, Bray

Seperti yang sudah saya katakan tadi bahwa body shaming itu termasuk dalam bully secara verbal yang terkadang tanpa sadar kita lakukan. Katakanlah itu refleks, tanpa sengaja kita mengomentari bentuk fisik seseorang yang membuat hatinnya terluka. Mungkin saja Si Korban bisa berpura-pura tegar dan bisa bersikap santai, rasa sakitnya tidak ditampakkan secara langsung, tetapi seseorang yang merasa telah dibully ini tentu akan merasakan sakit hati, merasa rendah diri a.k.a. minder. 

Selain minder, dampak lain yang bisa timbul karena body shaming itu bisa berakibat Si Korban jadi benci terhadap diri sendiri karena merasa bagai itik buruk rupa. Stress dan cemas bila bertemu dengan kawan lama ataupun keluarga, bisa saja Korban akan menjauh dari kehidupan sosial, mengurung diri, mempengaruhi pola makan karena merasa dialah yang paling gemuk di dunia, bahkan hal terburuk bisa sampai membuat seseorang menjadi depresi dan putus asa dibuatnya.

Baca juga: The Power of Emak-Emak Selalu Benar

Bagaimana pun, yang namanya mengkritik atau berkomentar yang bisa membuat seseorang menjadi sakit hati itu hal yang tidak mengenakkan. Tetapi bagaimana cara kita bersikap jika kita malah menjadi Korban body shaming?

Tentunya tidak ada yang ingin menjadi korban (maupun pelaku?), tetapi jika telah berada pada posisi korban kita lebih baik menyikapinya dengan lapang dada, hadapi dengan tenang orang-orang yang telah melakukan tindakan body shaming itu. Berfikirlah positif dan belajar untuk menghargai diri sendiri dan juga orang lain, bukan malah sebaliknya. Apapun bentuk tubuh kita, itulah yang terbaik yang diciptakan Tuhan untuk kita, beginilah bentuk tubuh yang proporsional dan baik untuk kesehatan kita. Buatlah agar diri kita merasa nyaman dengan apa yang kita miliki saat ini.

"Siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam." (HR. Bukhari) 

Pernah kan dengar hadist ini? Belakangan juga sering ada quote tuh: berkata baik atau diam! I can't agree more! Benar banget! Daripada kita sibuk komen yang akan menyakitkan hati orang, mending diam aja deh. Agar terhindar pula dari hal buruk, salah satunya ya body shaming ini, yekaaan. Kita gak pernah tahu kejadian apa yang akan menimpa kita di kemudian hari, bisa saja hal serupa akan terjadi pada kita (atau mungkin orang terdekat kita). Who knows kan?

Last but not least, Stop body shaming! Berbuat baiklah selalu agar kebaikan yang dikenang. Dan ingat ya, jika melakukan body shaming itu bisa kena hukuman lho. Hayoo, mau dihukum karena ini? Gak doong.

Haduuuh, postingan ini kok berasa berat ya? Sesekali boleh doong ya. Heheheh. Anyway ini first collab dengan pemilik Kamar Kenangan (www.siskadwyta.com) lho. Yeeps Siska Dwyta, Bundanya Zhafran dan Fath. Jangan lupa baca cerita tentang body shamingnya juga ya. 😉


 
Next Post Previous Post
32 Comments
  • Mbul Kecil
    Mbul Kecil 8:42 AM

    Sayangnya yg suka ngatain tambah ndut itu para sesepuh klo di lingkunganku mb, yg notabene kurang peka, masih menganggap hal trsebut basa basi, wakak, misal tante, budhe, tetangga, pokoknya yang dah lebih tua dari kita dan jarang main sosmed jadi ga pada tau klo body shaming itu ga patut atau bisa nyakitin...., ya klo ketemu yang dibahas pasti itu ajaa, e kok sekarang tambah ndut gitu gitu hahhahahahhah jadilah ku cuma bisa tegar ajah huaha #dlm ati mnangis, haha#lebey gw

  • Siska Dwyta
    Siska Dwyta 4:23 PM

    Berkomentar terkait fisik seseorang memang keliatannya sepele ya kak tapi dampaknya bisa fatal karena bikin orang yang kita komentari jadi minder, stres bahkan bisa mengalami depresi. Tentunya kita juga nggak suka kalau mendapatkan perlakuan yang sama jadi benar nih saran kak Diah daripada berkomentar yang bikin orang jadi merasa sedih dan gak pede dengan penampilannya mending kita memilih untuk diam.

  • Roem Widianto
    Roem Widianto 11:54 AM

    Wah, jadi merasa ditampar nih baca tulisan ini, Mbak. Secara gak sadar tuh aku sudah melakukan body shaming terhadap diriku sendiri. Mungkin itu juga karena pernah jadi korban body shaming jaman masih sekolah dulu dan karena jadi korban iklan. Rasanya tuh aku pendek, aku gendut, aku item, aku keriting, aku gak sesuai standar kecantikan yang berlaku saat ini. Dan akhirnya aku jadi gak pede saat harus berada di acara yang membuatku bertemu dengan orang banyak terutama orang-orang yang aku kenal sebelumnya seperti di acara nikahan teman atau saat reunian. 😭

  • Ika Gifka
    Ika Gifka 11:55 AM

    Aku juga pernah mengalami body shaming waktu sekolah dulu. Untungnya gak terlalu aku pikirkan jadinya aku tetap bisa berprestasi untuk membungkam mulut2 mereka. Hehe

  • K. Niken
    K. Niken 1:59 PM

    Body shaming ini memang bikin nggak nyaman ya. Btw secara nggak langsung sebenarnya kita sebagai orang tua mungkin juga pernah melakukan body shaming terhadap anak kita lho (misal nggak sengaja membedakan antara kakak dan adik)

  • roschendy.com
    roschendy.com 3:16 PM

    baik baik aja ngomong. sblm ngomong dipikirin dl. kesian org yg di bully

  • Elly Nurul
    Elly Nurul 3:15 PM

    Duh, baca tulisan ini jadi mengingatkan saya.. dan evaluasi diri juga bahwa apakah selama ini ada kata kata saya yang tidak sengaja dan masuk dalam kategori body shaming huhu.. semoga tidak ada dan memang body shaming itu sangat menyakitkan, karena anakku pernah mengalami dan aku yang merasa sangat sangat tidak nyaman huhu

  • Orin's Journal
    Orin's Journal 9:24 AM

    aku jg pernah mbak karena badan aku kurus wkwk
    awalnya sih biasa aja jd makin stress denger omongan mereka malah nurunin berat badan lagi padahal lg program naikin bb

  • Nia K. Haryanto
    Nia K. Haryanto 11:04 AM

    Duh body shaming. Baru aja beberapa hari lalu ngalamin. Walopun nampak sepele, dan mungkin yang ngelakuinnya juga becanda, tapi itu nyakitin. Kebayang jadinya gimana anak-anak remaja yang stres karena body shaming ini. Sebisa mungkin deh, aku kalo ketemu orang, gak basa-basi hal-hal fisik yang bakal nyakitin.

    • Nia K. Haryanto
      Nia K. Haryanto 11:18 AM

      Alhamdulillah sekarang udah gak lagi denger hal-hal berbau body shaming lagi. Dan yang body shaming-in aku waktu itu, kayaknya ngerti dengan ucapannya. Waktu itu aku langsung jutekin. Dan sekarang dia kalo basa-basi gak ke sana lagi arahnya. Hal yang kayak gini kadang kudu kita lawan. Apa pun caranya. Mereka ada kalanya gak ngerti.

  • Herva Yulyanti
    Herva Yulyanti 11:35 AM

    Aku sering kena body shaming katanya kurus bangetlah, kok makin kurus sampe ada teman kurang ajar bilang aku kurus sejak nikah dan bilang pernikahanku ga bahagia jahat yah mba *jadi curhat

  • Fazirotul Firdaus
    Fazirotul Firdaus 3:14 PM

    Aku dulu sering dapet body shaming karena perawakanku yg tinggi besar buat anak SD. Tapi pas aku menuju remaja, aku malah jadi imut2 alias pendek dan dapet body shaming lagi, dibilang gak menarik karena gak tinggi.
    Tapi untungnya aku gak terlalu mikirin omongan orang, jadi gak terlalu sakit hati meskipun dibilang kek gitu.

  • Mellisa
    Mellisa 9:29 PM

    Body shaming memang menyakitkan. Huhu.
    Sedihnya masih banyak orang2 yg melakukannya karena hanya melihat orang dari penampilan fisiknya aja. Padahal dampaknya bahaya buat yang jadi korban.

  • Cindy Vania
    Cindy Vania 6:26 PM

    yes body shaming menyakitkan! kadang datengnya dari orang terdekat pula. tapi aku sih sekarang super cuek! kalo pas pengen bales omongan,ujung2nya yang sakit hati yg body shaming aku. hahaha :P

    ya gimana, mereka suka ga mikir perasaan yg dikatain sih. padahal bentuk tubuh seperti apapun tetap baik. dan kita ga tau apa yg udah dilakukan sama orang yg dikatain gt kan. siapa tau perjuangannya berat bgt untuk ga digituin

  • nurul rahma
    nurul rahma 8:26 AM

    Hampir semua orang pernah dapat body shaming lah yaaa.
    Tergantung kitanya juga, mau cuek apa gimana.
    Yg jelas, JANGAN kita melakukan kesalahan serupa.

  • Riawani Elyta
    Riawani Elyta 12:06 PM

    Hari gini masih body shaming? Ke laut ajah! Body shaming jgn dibiarin jadi joke ntar dianggap biasa

  • Mechta
    Mechta 4:51 PM

    Body shamming memang ngeselin ya mba.. Ya mskpun ada jg yg nggak sengaja Krn ngga tahu bhw apa yg dikatakannya itu trmasuk body shaming. Jadi makin hati2 saja nih aku utk berbicara..

  • Jiah Al Jafara
    Jiah Al Jafara 9:51 PM

    Aku masih belajar gak ngatain orang dalam bentuk apa pun. Dari zaman sekolah, manggil ya nama mereka bukan julukan. Aku mikirnya, diri sendiri saja enggak mau digituin apalagi orang lain

  • Jalan-Jalan KeNai
    Jalan-Jalan KeNai 9:57 PM

    Memang bisa bikin down kalau saya dibilang gemukan. Tetapi, lama kelamaan saya cuekin aja. Soalnya kalau saya terlalu mikirin malah jadinya pelarian ke makan terus.

  • Nchie Hanie
    Nchie Hanie 12:13 AM

    Ke aku sering banget yang body shaming, ko kurusan , ngebatin yaa..

    Ku senyum2 aja..
    Cukup bilang INTERESTING POINT OF VIEW 😊

    Semoga kita selalu diberikan kesadaran agar dijauhkan dr perkataan body shaming kepada orang lain

  • Inda Chakim
    Inda Chakim 12:32 AM

    Aku berusaha banget ngerem2 diri biar nggak body shaming karena asli di body shaming in itu nggak enak. Jd kalau mau basa basi aku ngebiasain diri utk nanya kabar atau nanya kesibukan.

  • Arda Sitepu
    Arda Sitepu 12:52 AM

    Setuju mbak, aku paling enggak suka kalau ada yang body shaming. Dibilang gendutan lah, kurusan lah dan sebagainya. Tidak ada manusia yang sempurna, kenapa harus membuat sebuah label yang tidak disukai oleh orang lain. Semoga banyak manusia yang semakin menekan bibirnya atau berpikir berkali2 sebelum melakukan hal ini ya mbak.

  • Nyi Penengah
    Nyi Penengah 2:53 AM

    Kalo ketemu orang seringnya dibilang kenapa kurus, kenapa nggak gemuk-gemuk wkwkwk
    udah jadi kebiasaan, saya anggap peduli aja itu orang. Heheheh ... namanya juga pemberian Allah segini-segini ajaa yang penting sehat ya kan. Semangat!

  • Ida
    Ida 3:16 AM

    Iya body shaming itu menyakitakan ya...tapi aku ga setuju kalau bilang aih tambah cantik aja dibilang body shaming. Kalau sampai itu bikin baper salah yang bapernya aja kali ..karena mungkin saja dia memang terlihat lebih cantik walau yang nerimanya merasa jelek... Kan body shaming itu harus konotasinya negatif kalau cantik kan meski pada kenyataannya sudah berkerut tetap aja itu adalah pujian... :D Jadi kitanya aja yg harus positive thingking..alhamdulillah masih ada yang muji walau sudah tua hahaha....

  • Uniek Kaswarganti
    Uniek Kaswarganti 8:00 AM

    Hobi basa-basi di masyarakat tuh yang menyuburkan body shaming. Pertanyaan seperti kok makin seger aja siiyy... aslinya mau bilang kamu gemukan, iiihh kesel ya. Kenapa sih harus mengucapkan kata-kata yang menjurus ke fisik. Padahal kan bisa menanyakan kabar yang lain atau membicarakan hal lain yang lebih bermutu.

  • Yanti Ani
    Yanti Ani 8:54 AM

    Harus jujur kadang aku melakukan body shaming biasanya cuma becandaan dengan teman. Tapi itu sudah termasuk bullying ya? Aduh perlu belajar lagi deh

  • dewaayu
    dewaayu 9:40 AM

    ada yang pernah dapet body shamming dari suami dan mamanya sendiri, hahah saya gitu, dikatain nama binatang pula tapi ga kasar sih konteksnya biar saya menjalani pola hidup yang sehat dan ga mager

  • Rini
    Rini 11:03 AM

    Bert badanku kini pun naik mbak. Yg tadinya singset skrg keliatan gempal bgt..

    Dan omongan ga enak masalah berat badan udah mulai byk nih.. Stay postif aja akunya. Kita ga bisa bikin mreka sadar kalau kata kata yg keluar dr mulutnya gak baik.

    Ya udah aku aja yg mengontrol diri dan emosi aja deh buat ga nanggepin. Haha

  • untari
    untari 12:46 PM

    bpdy shaming itu bakal terus terngiang di kuping dan hati korbannya sampai dia dewasa bahkan beranak pinak. memang lebih baik diam daripada berkata menyakiti

  • Lina W. Sasmita
    Lina W. Sasmita 12:54 PM

    Kalau ketemu keluarga atau teman tak jarang kita atau bahkan mereka melontarkan kalimat pembuka setelah apa kabar adalah pertanyaaan tentang body. Kok kurusan sih? Kok gemukan? Kok begini kok begitu. Padahal mungkin tidak sengaja ya, tapi kesannya memang body shaming. Itu yang perlu dipelajari oleh masyarakat belajar adab dan tata krama saat bertemu teman dan keluarga.

  • Afifah
    Afifah 12:59 PM

    Kadang-kadang, nggak sadar melontarkan kata-kata yang body shaming. Padahal nggak bermaksud mem-bully. Semoga kita bisa menahan diri dalam berucap, ya.

  • Rahmah 'Suka Nulis' Chemist
    Rahmah 'Suka Nulis' Chemist 11:14 PM

    Aku sudah diwanti-wanti sama suami kalau manggil anak jangan pakai sebutan jenis fisik
    Panggil nama saja atau kata kata penyemangat

Add Comment
comment url