,

Asniwun Nopa dan Gerakan Kendari Mengajar: Menginspirasi Lewat Aksi Nyata

Ada yang bilang, perubahan besar selalu dimulai dari satu langkah kecil. Bagi Asniwun Nopa, langkah kecil itu dimulai dengan satu kata: mengajar. Dari ruang-ruang kelas sederhana di pelosok Kendari, Asni begitu biasa ia disapa, bersama komunitas Gerakan Kendari Mengajar (GKM) menyalakan harapan lewat pendidikan. Karena bagi mereka, pendidikan bukan sekadar soal ilmu, tapi juga tentang membentuk karakter dan menanamkan semangat hidup yang lebih baik.

Asniwun Nopa
Asniwun Nopa - Instagram: @an_asniwunnopa

Lewat GKM, Asniwun Nopa tidak hanya datang ke sekolah-sekolah di pinggiran Kota Kendari dan sekitarnya untuk berbagi ilmu. Lebih dari itu, ia ikut menyalakan semangat belajar anak-anak, bahkan menyentuh hati banyak relawan muda untuk ikut berbuat hal baik. Buatnya, mengajar bukan cuma soal papan tulis dan buku pelajaran — tapi tentang bagaimana memberi arti pada setiap langkah kecil yang bisa membawa perubahan.

Dari Keresahan ke Aksi Nyata

Gerakan Kendari Mengajar adalah sebuah komunitas yang terdiri dari sekumpulan pemuda-pemudi di Kota Kendari yang berasal dari berbagai macam latar belakang pendidikan, lingkungan kehidupan, dll. Dibentuk pada 23 Juni 2013  sebagai suatu wadah yang dinamakan Gerakan Kendari Mengajar untuk memberikan sumbangsih dalam bidang pendidikan.

Bagi Asniwun, keterlibatan dalam GKM bukanlah kebetulan. Ia percaya bahwa setiap orang punya tanggung jawab sosial untuk menebarkan manfaat sesuai kemampuan.

“Berbagi itu bukan hanya persoalan kita punya waktu atau tidak, tapi apakah kita mempunyai niat dan menerjemahkan niat itu dalam sebuah aksi,” ujar Asni dalam sebuah podcast GKM tahun 2021.

Kutipan itu menjadi fondasi moral GKM hingga kini — bahwa langkah kecil yang dilakukan dengan tulus bisa berarti besar bagi mereka yang membutuhkan.


Mengajar dengan Cinta di Tengah Keterbatasan


Asniwun Nopa dan relawan GKM
Asniwun Nopa dan Relawan Gerakan Kendari Mengajar bersama anak-anak binaan - Instagram: @an_asniwunnopa

Setiap minggunya, GKM turun untuk mengajar adik-adik di beberapa daerah binaan di Kota Kendari, khususnya bagi anak-anak usia dini. Karena masih banyak anak-anak yang harus menempuh jarak jauh hanya untuk sekolah, bahkan beberapa di antaranya belajar tanpa fasilitas memadai.

Suasana kegiatan mereka sederhana, sering kali berlangsung di balai warga, teras rumah, atau bahkan di bawah rindangnya pohon. Namun di balik kesederhanaan itu, selalu ada tawa, semangat, dan rasa ingin tahu dari anak-anak yang menjadi bahan bakar semangat para relawan.

Bagi Asniwun, mengajar bukan tentang siapa yang paling pintar, tapi siapa yang paling peduli. Ia menekankan bahwa pendidikan adalah tentang kemanusiaan — tentang kehadiran yang membuat anak-anak merasa didengar dan dihargai.

Dengan moto: Mengajar, Mendidik, Menginspirasi ini menjadi pengingat bahwa setiap kegiatan GKM bukan sekadar memberi pelajaran di papan tulis, tetapi juga menyalakan semangat hidup dan mimpi pada anak-anak yang mereka temui.


Dari Kendari ke Pulau-Pulau Sekitar

Selain literasi umum yang dilakukan di Kendari, GKM juga melakukan edukasi di beberapa Kabupaten di Sulawesi Tenggara. Untuk memilih lokasi/tempat kegiatan edukasi di luar Kota Kendari itu tergantung kebutuhan lokasi setempat. 

Di Pulau Toea, misalnya, GKM menyuplai buku untuuk sebuah taman baca agar anak-anak memiliki tempat belajar yang lebih layak. Sedangkan di Pulau Katela, kegiatan difokuskan pada literasi dasar dan penguatan minat baca. Berbeda pula dengan di Konawe Kepulauan, GKM memberikan edukasi terkait berbagi inspirasi mengenai mimpi adik-adik setempat. 

Relawan GKM berbagi cerita inspiratif tentang mimpi dan masa depan,  menumbuhkan keberanian untuk bermimpi lebih tinggi. Setiap lokasi membawa cerita dan tantangannya sendiri, tapi satu hal yang tetap sama: semangat untuk mengajar dengan hati. 


Menggerakkan Banyak Hati Lewat Donasi dan Kolaborasi

Asniwun Nopa GKM
Asniwun Nopa dan Gerakan Kendari Mengajar - @ Instagram: @an_asniwunnopa

Selain mengajar, GKM juga aktif menggelar kegiatan sosial. Salah satu yang rutin dilakukan adalah penggalangan donasi tahunan. Melalui kegiatan ini, GKM mengumpulkan berbagai bantuan seperti buku bacaan, alat tulis, seragam sekolah, hingga infrastruktur sederhana untuk sekolah-sekolah yang membutuhkan.

Donasi ini kemudian disalurkan ke beberapa kabupaten di Sulawesi Tenggara, seperti Muna, Wakatobi, Buton Utara, dan Konawe Kepulauan. Semua kegiatan disesuaikan dengan hasil assessment kebutuhan di lapangan, agar bantuan yang diberikan benar-benar tepat sasaran.

Lebih dari sekadar memberi, GKM mengajak masyarakat untuk ikut terlibat, karena perubahan tidak bisa dilakukan sendirian. “Kami percaya, setiap orang bisa berkontribusi, sekecil apa pun bentuknya,” ungkap Asniwun Nopa dalam salah satu kegiatan tahunan GKM.

Asniwun Nopa: Menyalakan Semangat di Setiap Langkah

Sebagai bagian dari GKM sejak awal, Asniwun telah menjadi sosok yang memancarkan ketulusan dan komitmen tinggi terhadap pendidikan. Ia tidak pernah menempatkan dirinya sebagai pengajar semata, melainkan sebagai teman belajar bagi anak-anak dan rekan relawan lainnya.

Dedikasinya yang konsisten dalam memperjuangkan akses pendidikan membuatnya menerima Apresiasi SATU Indonesia Awards pada tahun 2018. Apresiasi SATU Indonesia Awards merupakan penghargaan yang diberikan kepada yang diberikan kepada individu atau kelompok yang membawa perubahan positif bagi masyarakat bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan dan teknologi.

Dengan caranya yang sederhana dan rendah hati, Asniwun membuktikan bahwa inspirasi tidak selalu datang dari panggung besar, melainkan bisa tumbuh dari ruang-ruang kecil tempat seseorang mau mendengarkan dan berbagi. Penghargaan itu bukan hanya simbol pengakuan, tapi juga pengingat bahwa kerja sosial yang dilakukan dengan hati akan selalu menemukan jalannya untuk dikenal.

Namun, Asniwun tetap memandang pencapaian itu sebagai milik bersama. Baginya, penghargaan tersebut adalah buah dari kerja kolektif semua relawan GKM yang sudah bertahun-tahun turun ke lapangan. “Kami bersyukur atas dukungan dari berbagai pihak, termasuk ASTRA yang telah memberikan apresiasi kepada GKM pada tahun 2018” katanya dengan rendah hati dan tentunya dengan penghargaan tersebut memberi motivasi kepada Gerakan Kendari Mengajar untuk terus berjuang mewujudkan pendidikan yang lebih baik dan merata kepada seluruh anak Indonesia. 


Penutup

Rumah Literasi GKM
Rumah Literasi Kampung Mandiri, salah satu mimpi GKM yang terwujud - IG: @kendari.mengajar

Kini, lebih dari satu dekade sejak didirikan, Gerakan Kendari Mengajar terus tumbuh sebagai ruang kolaborasi yang memupuk semangat pendidikan di Sulawesi Tenggara. Moto “Mengajar, Mendidik, Menginspirasi” bukan hanya semboyan, tetapi juga napas yang menggerakkan setiap langkah mereka. Stelah 11 tahun salah satu mimpi GKM pun juga telah terwujud yaitu dengan hadirnya Rumah Literasi Kampung Mandiri. Seperti kata Kakak GKM yang selalu berkata bahwa "Kebaikan akan menemukan jalannya" begitupula dengan proses berdirinya Rumah Literasi Kampung Mandiri di mana diharapkan akan melahirkan banyak manfaat bagi siapapun khususnya bagi adik-adik binaan GKM di Kampung Mandiri, TPAS Puuwatu.

Dan di balik perjalanan itu, sosok seperti Asniwun Nopa menjadi bukti bahwa mengajar memang bisa menjadi panggilan hati, panggilan untuk menyalakan cahaya pengetahuan, harapan, dan perubahan di setiap sudut negeri.

#APA2025-PLM


Referensi:

https://www.instagram.com/an_asniwunnopa/
https://www.instagram.com/kendari.mengajar/
hthttps://www.youtube.com/watch?v=mtPR1h_6NJo
https://banyuwangi.viva.co.id/peristiwa/7938-gkm-menjadi-jembatan-pendidikan-bagi-anak-anak-di-pinggiran-kendari?page=all#goog_rewarded
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2025/09/20/asniwun-nopa-aksi-nyata-bersama-gerakan-kendari-mengajar





Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url