Bismillahirrahmanirrahim.....
Saya senang sekali pas baca ada GA dari neng cantik yang satu ini,
Niar Ningrum. Senang karena ide GA nya itu beda dari yang lain, salut malah saya
*dua jempol buat Niar*. Kenapa? Karena ternyata masih ada yang peduli bahkan ingin agar kita semua cinta dengan
Bahasa Daerah kita yang sepertinya belakangan ini sudah lama tak dilirik lagi bahkan mungkin sudah tergantikan dengan adanya bahasa asing ataupun bahasa gahol anak abegeh getoooh? :p
Jujur, saya mengaku saya salah satu orang yang tidak menguasai bahasa daerah lagi. Eits, tapi jangan salah yah! Saya masih sedikit tahu arti dan juga masih ngerti jika orang tua ngomong pake bahasa daerah saya (Bugis).
Saya asli Sulawesi, dilahirkan dan dibesarkan di Sulawesi. Mama asli Sulawesi Selatan - Palopo, yang mana bahasa daerah bawaan orang tuanya sebenarnya bahasa Palopo tapi lebih cenderug dan sering menggunakan Bahasa Bugis, bahasa yang bisa disebut universal untuk orang Sulawesi Selatan. Sedangkan (alm) Bapak asli Sulawesi Tenggara, bahasa daerahnya Bahasa Tolaki. Tetapi dalam keluarga, kami masih jauh lebih mengerti Bahasa Bugis ketimbang Bahasa Tolaki karena sejak kecil kami lebih familiar dengan bahasa daerah yang satu itu, dan berhubung Bapak juga menguasai Bahasa Bugis.
Syukurnya di Sulawesi Tenggara ini, anak SD itu masih dibekali dengan pelajaran Muatan Lokal: Bahasa Daerah Tolaki. Saya masih ingat waktu SD dulu saya selalu bertanya ke Bapak jika ada PR. Ini salah satu kenangan saya dengan Bapak, berhubung dari kecil emang saya itu hidupnya ama Nenek, kelas 4 SD baru tinggal di Kendari waktu itu Nenek pun juga pindah kesini lagi. Jadi setiap ada PR pasti saya merapat ke Bapak yang lagi asyik nonton berita. Saya sudah duduk manis dengan buku PR dan pulpen saya, siap mencatat terjemahan yang diberikan Bapak. *Al-Fatihah untukta, Pak*
Dan sekarang, ketika ponakan-ponakan saya masuk SD dan punya PR Bahasa Daerah entah kenapa Kakak saya langsung menyodorkan anak-anaknya ke saya. Padahal saya sebenarnya tidak mengerti benar dengan bahasa daerah itu. Bahkan malah jika saya tidak ada di rumah pun, Si Kakak SMS saya berisi teks PR anak-anaknya itu, xixiix saya sih kalau ngerti isinya saya bisa jawab langsung tuh soal tapi kalau tidak saya biasanya memforward SMS itu ke teman kampus yang emang asli Tolaki dan di rumahnya masih menerapkan bahasa Tolaki ini. *Makasih ya Serni selalu membantuku* ;)
Klo gitu sekarang mari sedikit belajar Bahasa Tolaki dan Bugis yuk, ini cuma dasarnya saja secara saya pun juga tidak tahu banyak.
 |
belajar berhitung |
 |
subjek pelaku |
 |
kata sifat |
 |
kata benda |
 |
kata kerja |
Nah itu dia sedikit pelajaran Bahasa Daerah saya, ada Bugis juga Tolaki. Seperti dengan Belajar Bahasa Asing kita harus mulai dari yang dasar dulu. Mulai dari menghafal kata-kata yang sering kita gunakan dalam keseharian kita. Semoga bermafaat yak :)