Say Yes Tuk Jaga Jarak, Demi Keselamatan Bersama!

Bismillahirrahmanirrahim.....

Sudah sebulan lebih ya himbauan #dirumahaja dan jaga jarak digaungkan. Sejak awal Maret lalu, Presiden mengumumkan bahwa di Indonesia juga telah terdapat kasus virus Corona atau Covid-19 yang awalnya ditemukan di Wuhan, China dan selanjutnya menyebar ke negara-negara lain seperti Italia, Spanyol dan tiba pula giliran Negara tercinta kita, Indonesia. Tentu, semua menjadi resah, gelisah, dan melakukan tindakan preventif untuk menjaga diri dan keluarga.


Kegiatan sekolah dan kuliah dihentikan namun beralih menjadi belajar dari rumah. Sebagian kegiatan perkantoran pun juga berubah menjadi bekerja dari rumah. Semua dilakukan agar bisa mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus ini. Yaah, jaga jarak! Selain rajin mencuci tangan dan menggunakan masker ketika keluar rumah, menjaga jarak adalah salah satu cara agar virus ini tidak mudah menular.

Namun sayangnya, masih ada juga orang yang tidak mengindahkan seruan ini, hiks, miris deh melihatnya. Jujur sih, di minggu pertama PakSu sendiri itu termasuk orang yang kebal dengan himbauan ini. Jadilah saya yang emang udah bawel dari sananya menjadi lebih bawel lagi tuk terus mengingatkan. Ngomel tiap kali beliau hendak keluar rumah tanpa memakai masker dan ketika pulang dengan cueknya beliau langsung masuk kamar dan tidak cuci tangan dan mengganti seluruh pakaiannya terlebih dahulu. Alhamdulillah sih, sekarang beliau sudah mulai bosan sadar tuk #dirumahaja.

Dua minggu-an yang lalu, migren saya kambuh. Sebenarnya sih sudah gak tahan lagi karena migrennya nginap berhari-hari plus bonus meriang pula, hiks. Mana di rumah lagi ada tukang karena kami merenov dapur dan buat pagar jadilah Mamak harus terus strong dan waras biar tetap bisa ngurus keperluan perut seisi rumah plus para tukang juga. Eehh si Bapak Suami tercinta itu malah meledek jangan-jangan itu ciri-ciri si covid. Astagfirullah, Naudzubillah min Dzalik! Sekarang mah jadi parno tuk keluar rumah, apalagi ke tempat pelayanan kesehatan. Gimana tidak, kalau keluhannya mengarah ke demam dan gak enak badan seperti itu kita bisa auto jadi ODP kan, hikss. Dan kalau udah ketahuan orang lain kalau jadi ODP bakalan ramai deh. Issh, gak nyaman banget jadinya.

Saya dan anak-anak sudah sebulan lebih ini tidak menginjakkan kaki ke pasar, toko, swalayan apalagi mall. Segala keperluan belanja dapur dan rumah diambil alih oleh Suami. Saya hanya memberinya catatan belanja lengkap dengan jumlahnya bahkan kalau spesifik harus dengan fotonya segala. Karena apa? Kalau gak detail seperti itu doi mah sering kalap belanjanya, manalagi sekarang duit lagi susah gini kaan, huhuhuh.


Saat kota-kota lain melaksanakan lockdown wilayah *atau apapun itu namanya*, Kota Kendari yang sejak akhir bulan Maret lalu juga telah memiliki pasien positif Covid-19 dan jumlahnya dilaporkan terus bertambah, maka Pemerintah Kota juga mengambil tindakan untuk melaksanakan karantina wilayah ini selama 3 hari (10-12 April) dan dari foto-foto yang beredar di group terlihat sih hasilnya emang warga patuh dengan perintah ini. Yes, termasuk jaga jarak itu doong! Namun sayang, semalam sebelum pelaksanaannya itu di beberapa pasar, menurut status medsos beberapa teman bilang katanya di pasar orang tumpah ruah bak besok itu Lebaran, padahal Ramadhan aja belum, ckckckk. Dimana jaga jaraknya nih kalau seperti ini? Masyarakat juga berbondong-bondong belanja kebutuhannya seakan sudah tidak ada hari esok lagi.

Padahal Walikota sudah menyebutkan bahwa pasar dan toko-toko yang menjual bahan makanan boleh buka namun terbatas. Yaah, benar sih dua hari kemarin itu para tukang sayur yang biasa berjualan di kompleks gak ada satu pun yang lewat, begitupula dengan pedagang lain. Barulah hari terakhir, Minggu (12 April) tadi terlihat beberapa pedagang yang lewat.

Di hari pertama (10 April), malam harinya kami sempat keluar rumah karena jemput Si KakakNomorDua yang nginap di rumah Tante sekalian juga mau nyari pampers dan galon yang habis. Jadilah rombongan sirkus beredar di jalanan malam itu. Dan, woow! Jalanan emang sepi banget. Kami keluar rumah itu sekitar jam 8 malam tapi berasa keluarnya di dini hari lantaran di jalan sepi banget. Bisa dihitung jari deh kendaraan yang beredar saat itu. Kami mampir ke beberapa Ind***rt karena barang yang dicari kosong, tapi saya dan anak-anak tidak ikut turun, cukup Si Bapak saja  yang sibuk mencari, sementara saya dan anak-anak menunggu di mobil.

Di tiap toko terlihat ada meja kecil berisi tempat air  dan sabun agar pengunjung bisa mencuci tangan sebelum dan sesudah berkunjung.  Pada bagian kasir terlihat juga ada semacam sekat plastik batas antara pembeli dan kasir. Namun sayangnya, di toko kesekian itu saya melihat pengunjungnya lumayan banyak namun mereka tidak menjaga jarak satu sama lain. Dengan cueknya berbaris antri menunggu giliran, mana ada beberapa yang tanpa memakai masker pula, huhuhuh.

Berbeda dengan Selasa yang lalu saya terpaksa ke dokter praktek karena sudah tidak tahan lagi dengan alergi kulit yang menyiksa. Eksim di kaki yang sudah berapa kali muncul ini kambuh lagi di saat yang tidak tepat seperti ini. Takjub banget deh, dengan sepinya tempat ini. Padahal biasanya di tempat ini tuh ramai banget sudah macam Rumah Sakit, secara emang ada berbagai macam dokter spesialis yang praktek disitu. Tapi malam itu saya hanya melihat beberapa pasien saja. Bahkan para dokternya pun yang biasanya praktek setiap hari kerja pun juga membatasi hari prakteknya.

Bangku-bangku di depan ruang praktek yang biasa digunakan pasien maupun pengantar juga diberi jarak yang sesuai standar. Begitu pula di Apoteknya pun juga diberlakukan sama. Jadilah ruangan tunggu yang seluas itu nampak sepi dan kosong karena cuma ada beberapa orang saja yang menunggu giliran, termasuk saya. Salut banget dah. Emang sudah seharusnya seperti ini kan? 😊

Baca juga: Checklist Menyambut Ramadhan di Tengah Pandemi

Yaah, sudah seharusnya memang kita bisa berdamai dengan kenyataan ini. Marilah sama-sama saling menjaga, sadar akan perintah jaga jarak ini demi keselamatan kita bersama. Kita semua tentu tidak menginginkan hal ini terjadi berlarut, namun jika kita juga tidak bisa sadar dan mengikuti perintah ini rasanya akan sulit. Jadi, say yes yuk tuk jaga jarak! Bukankah kita semua juga sudah rindu bepergian, berkumpul dan menikmati indahnya persaudaraan ini, kan? Apalagi Ramadhan sudah menghitung hari, pasti pada ingin kan menikmati Ramadhan penuh berkah dengan kebersamaan seperti biasanya? Semoga semua ini segera berlalu dan membawa kembali membawa kebahagian untuk kita semua, Aamin. 😇

Baca juga: Serunya Berburu Hidden Gems dengan Treats by Traveloka Eats

Jarak memang tidak pernah bisa membuat orang bahagia, tapi please untuk kali ini jadikanlah jarak itu sebagai suatu jalan menuju kebahagian bersama. 🤗

Heal the world 

Make it a better place 

For you and for me 

And the entire human race 

There are people dying 

If you care enough for the living 

Make a better place for you and for me



(Heal the World - Michael Jackson)

*****


Tetap sehat ya, Temans! Dan menulislah walau #1minggu1cerita. 😎


Next Post Previous Post
54 Comments
  • Tira Soekardi
    Tira Soekardi 3:53 AM

    iya semoga cepet berlalu, kesel juga dengan orang2 yang tak mengindahakn aturan, jadi kapan bisa selesai aklau banyak yang gak taat

  • dianisekaring
    dianisekaring 6:56 AM

    Sungguh nggak pernah terbayang dalam benakku kalau di tahun 2020 kita harus menghadapi pandemi sedahsyat ini. Nggak cuma Indonesia, tapi di seluruh dunia. Jadi nggak bisa kabur kemana-mana. Walaupun bosan, tapi tempat teraman tetap hanyalah di rumah. Semoga yang masih ignorant segera sadar dan #dirumahaja.

  • Rismayani
    Rismayani 9:36 AM

    Jaga jarak bukan berarti kita bermusuhan yaa mbak tapi demi kebaikan bersama untuk menekan laju penyebaran si covid 19 itu. Ya Allah, semoga cepat usai ya mbak pandemi corona ini 🙏

  • Triyatni A.
    Triyatni A. 2:14 PM

    Kalau di Banjarmasin belum ada himbauan seketat itu. Bahkan tiap hari pasar makin rame aja. Mungkin akrena banyak yang harus diberi makan di rumah wkwkw.

  • Okti Li
    Okti Li 9:50 PM

    Aamiin. Semoga covid-19 ini segera berakhir. Tidak sabar ingin segera piknik, eh silaturahmi maksudnya. Apalagi mau bulan puasa kan ya

  • Alfa Kurnia
    Alfa Kurnia 7:20 AM

    Aamiin... Semoga pandemi ini segera berakhir. Udah rindu pengen main hahaha. Tapi di tempat saya masih banyak yang belum sadar soal jaga jarak ini, Mbak. Jalanan masih rame begitu juga supermarket jadi parno mau keluar rumah untuk belanja.

  • Fenni Bungsu
    Fenni Bungsu 10:16 AM

    Jaga jarak kan cuma sebentar aja. Kalau diikuti, maka nggak akan lama kan ya. Kuy ikuti aturannya, biar pandemi ini lekas berakhir

  • Irra Octaviany
    Irra Octaviany 12:13 PM

    Sebenarnya sih broadcast himbauan dalam waktu 3 hari diam di rumah virus bisa mati itu hoax. Soalnya masa inkubasi virus covid-19 itu 14 hari. Makanya di suruh diam di rumah aja selama 14 hari. Saya juga setuju untuk program kalau bisa di rumah aja biar bisa stop peredaran virus. Soalnya ngeri nih di daerah sini mulai rame lagi orang-orang keluar rumah.

  • Rafika Dwi Rahmah
    Rafika Dwi Rahmah 12:23 PM

    Doa kita semua agar bumi cepat pulih, aamiin. Jujur kangen banget beraktifitas di luar rumah, buat sekarang ditengah pandemic ini keluar sebentar ke minimarket aja tuh udah seneng loh padahal cuma bentar:')

  • Leha Barqa
    Leha Barqa 12:43 PM

    Siap mbak, aku dan anak-anak pun masih stay #dirumahaja hanya suami yg keluar tp alhamdulilah dia dari awal sudah patuh pada ketentuan yg ada. Salam sehat ya mbak, smoga Covid-19 segera menjauh dr negeri kita tercinta ini, Aamiiin

  • gemaulani
    gemaulani 5:20 PM

    mba penutupnya, menulislah walau satu minggu satu cerita huehehe. kayaknya aku nulis semaunya aja, bahkan pernah tuh sebulan gak nulis apa pun padahal akunya gak ngapa-ngapain.
    .
    Setuju sih sekarang jaga jarak dan di rumah aja adalah solusi untuk setidaknya gak menambah penyebaran pandemi ini. Syukurlah suaminya udah sadar, aku kemarin2 sempat debat juga sama bapak yang kekeuh pada pendiriannya bahwa di tempat tinggal kita yang di kampung gak akan ada pandemi ini. Tapi sekarang udah mending sih mau rajin cuci tangan sehabis beraktivitas dan keluar rumah bawa mobil mau pakai masker (ini sih karena ditilang kalau gak pakai masker) hehehe. Semoga lekas usai deh pandemi ini :)

  • Akarui Cha
    Akarui Cha 6:13 PM

    Gemas deh bacanya kalau suami mba awal awalnya malah ngebecandain Covid 19 ini. Tapi memang rasanya awal awal, di Indonesia pun begitu ya sekitar bulan Januari Februari karena belum ada kasus terdeteksi di Indonesia.

    Kalau aku dan keluarga, kebetulan langsung jaga jarak nih karena kasus pertama kan domisilinya dekat banget sama tempat tinggalku, Mba.

    Semoga kita sehat selalu dan semoga pandemi ini lekas berakhir.

  • Maria G Soemitro
    Maria G Soemitro 8:37 PM

    Ngakak baca ini : . Jadilah rombongan sirkus beredar di jalanan malam itu .
    Saya malah belum keluar, terakhir ke Superindo pagi banget supaya ngga harus ketemu banyak prang
    Sesampainya di rumah langsung cuci cuci 😁😁😁

  • blogger parenting
    blogger parenting 10:47 PM

    Di Medan Indomaret udah bikin sekat plastik juga mba. Tapi jalanan Medan masih lumayan rame juga. Karena gak ada aturan lockdown. Hanya beberapa ruas jalan besar dibuka tutup pada jam tertentu

  • Muyassaroh
    Muyassaroh 11:22 PM

    Bener, Mbak. sekarang bersin aja parno dan horor banget rasanya. Apalagi suami punya alergi debu sama dingin. Emang udah biasa bersin-bersin mulu. Tapi, pas ada covid19 kayak sekarang, dia bersin-bersin berasa beda hawanya...haha. Sangat berharap virus ini segera angkat kaki dari sini. Sy masih keluar kalau belanja ke tukang sayur, tapi diusahakan sangat jarang. Jadi, sekali belanja banyakin buat beberapa hari, biar nggak bolak balik keluar.

  • Lia Yuliani
    Lia Yuliani 2:34 AM

    Memang iya, sih, kalangan lelaki termasuk suami sama ayahku agak cuek juga. Anakku juga disuruh pakai masker enggak mau, engap alias susah bernapas katanya.


    Suami sama ayahku kucerewetin pakai masker kalau ke luar rumah. Akhirnya anakku mau pakai masker kalau ke luar rumah setelah aku kasih tahu.

    Sebenarnya aku pun di dua minggu awal ada flu, batuk, alergi, tapi digempur aja sama JSR. Alhamdulillah membaik.

  • Fenni Bungsu
    Fenni Bungsu 6:30 AM

    Keadaan seperti ini harus disikapi dengan tenang, dan tetap lakukan upaya jaga diri sendiri, ya tidak hanya untuk pencegahannya aja, sekaligus buatku nggak kambuh juga kak migren nya 😊

  • Siska Dwyta
    Siska Dwyta 7:20 AM

    Duh kemana saya bulan ini sampai ketinggalan tema jarak, hehe btw untuk kondisi saat ini kita memang harus membiasakan diri untuk jaga jarak dengan semua orang atau untuk lebih amannya ya mending tinggal di rumah saja selagi tidak ada keperluan mendesak di luar.

    • Fenni Bungsu
      Fenni Bungsu 3:09 PM

      He em kak setuju. Kalau nggak terpaksa banget ya mendingan jangan keluar apalagi keluarnya yang jauh sampai beda kota. Sementara di rumah kan tak mengapa agar keadaan bisa kondusif lagi ya, aammiin

  • Dian Restu Agustina
    Dian Restu Agustina 10:08 AM

    setuju jaga jarak untuk keselamatan bersama. Dan pas pandemik bisa di rumah saja jadi bisa #satuharisatucerita saya haha. Semoga segera berakhir ya mbak, dan kita berkativitas normal kembali

  • Renayku
    Renayku 4:45 PM

    Aku jadi mellow kalo baca2 tentang pengalaman selama pandemi ini. Berasa bgt dunia berbeda, tak seperti dulu lagi. Jauh lebih sepi. Aku masih heran kak, lagi begini kok tetep benerin dapur? Hihii aku malah parno sama tukang2 bangunan soalnya takut mereka itu jadi carrier virus. Soalnya beberapa kali ke RS karena ayahku sakit flu trus dijadiin ODP mulu pdhl bukan karena pandemi itu huft

  • sari widiarti
    sari widiarti 2:08 PM

    iya nih untuk tempat publik seperti bank, juga menerapkan jaga jarak, bahkan di minimarket juga, yang dulunya buka 24 jam, sekarang jam 10an sudah pada tutup. Semoga wabah segera berakhir

  • Lidya Fitrian
    Lidya Fitrian 7:47 PM

    Aku ke pasar satu minggu seklai sekarang, itu juga pagi banget jadi belum ramai pasarnya. Ngeri juga sih disaat ada aturan jaga jarak tapi di pasar ramai seperti biasa. Susah juga antara butuh membeli & menjual ya

  • itsmutiara.com
    itsmutiara.com 10:31 PM

    Sebenarnya sedih banget sih, sekarang harus jaga jarak sama orang lain. Udah kangen buat kumpul sama teman, saudara, dan jalan-jalan. Tapi kayaknya harus bersabar dulu. Semoga pandemi ini segera berakhir.

  • ipeh alena
    ipeh alena 11:21 PM

    Iya minggu minggu pertama itu berat. Karena, meski sekolah dan tempat pelayanan publik diliburkan. Tapi, warga masih banyak yang masa bodo. Giliran ada pasien positif dan jumlahnya bertambah sampai jadi zona merah. Baru deh pada sadar diri, hiks. Kenapa nunggu ada yang positif dulu. Dan sekarang udah lebih dari sebulan lockdown lokal. Sampai penutupan jalur umum biar ngga pada bandel.

    Semoga semua ini segera berlalu

  • Puspita Yudaningrum
    Puspita Yudaningrum 12:24 PM

    Jaga jarak emang penting banget demi kebaikan bersama. Ini salah satu langkah yang harus kita jalanai dalam menghadapi pandemic ini.

    Semoga pandemic ini segera berlalu

  • Sam Leinad
    Sam Leinad 1:02 PM

    Jaga jarak, simpel tapi cukup efektif mencegah penyebaran virus Corona. Semoga pandemi Covid-19 ini segera berakhir, sudah mulai jenuh di rumah saja. Hehe...

  • Haeriah Syamsuddin
    Haeriah Syamsuddin 2:54 PM

    Lagu Heal the World-punya Michael Jackson itu memang berasa cocok banget di saat pandemi ini. Saya kalau dengar lagu itu, jadi pengen nangis mengingat semua yang terjadi akibat wabah ini. Semoga semuanya segera berlalu, ya, Mba.

  • Mister Blangkon
    Mister Blangkon 6:25 PM

    Sementara jaga jarak dulu sampai kondisi aman ya. Mudik ditunda dulu sampai kondusif. Sedih kalau warga masih berkeliaran seolah ga terjadi apa-apa padahal isunya serius banget. Semoga cepat berlalu biar ekonomi pulih

  • Khoirur Rohmah
    Khoirur Rohmah 6:26 AM

    Untuk sementara bercerai cerai dulu, nanti ketika keadaan sudah mulai membaik barulah bersatu kembali ya mbak. Hehhehehe 😆
    Btw aku juga paling ceriwis ke suami soal pakai masker gitu, pas masih awal2 juga tuh. Tapi begitu udah menyebar pasien yg terkena paparan pandemi ini, jadi lebih aware sendiri mbak 😆
    Di jalanan kota di Jember masih ramai mbak. Apalagi sekarang seperti kayak normal gitu aktivitas para pengendara. Sesekali aku memang keluar tapi jarang.

  • Ria Nugros
    Ria Nugros 12:38 PM

    Di Bandung baru mulai hari ini PSBB nih, tapi ditempatku tetep banyak motor lalu lalang dan anak2 main diluar. Sepertinya memang sulit mengedukasi orang disini. Mudah-mudahan bisa segera berakhir yaaa masa pandemi ini.

  • Iim Rohimah
    Iim Rohimah 3:54 PM

    kondisi ini tidak hanya mengharuskan jarak antar individu secara umum. bahkan banyak juga yang terpisah jarak cukup jauh. orang tua dengan anak harus tahan diri untuk tidak berkumpul di kampung halaman yang entah sampai kapan, suami istri harus berpisah karena alasan ekonomi yang jatuh, berpisah demi bertahan hidup... tapi semua demi kebaikan bersama. semoga kondisi ini segera berlalu. bukan sekedar ingin kembali kongkow kongkow, jalan-jalan, tapi ingin roda ekonomi kembali normal.

  • Arda Sitepu
    Arda Sitepu 6:37 PM

    Semua jadi terbiasa dan tetap menjaga jarak di tengah pandemi ini ya mbak. Saya juga sekarang terus di rumah aja dan semoga pandemi ini berlalu dan kembali dapat beraktivitas seperti biasa.

  • Triani Retno
    Triani Retno 9:52 PM

    Jujur aja, aku ngeri ngeliat perilaku (dan pemahaman) sebagian masyarakat kita yang seolah kebal virus. Masalahnya, mereka bisa aja kebal karena imunitasnya bagus. Tapi kaaaan...kalau menulari orang lain, apa bukan menzalimi tuh namanya?

  • Sapti nurul hidayati
    Sapti nurul hidayati 10:09 PM

    Sayangnya masih banyak di luar sana yang tidak mengindahkan anjuran jaga jarak ini. Semoga dengan semakin banyak tulisan semacam ini dan sosialisasi yang massif kesadaran masyarakat semakin terbentuk. Dan rantai penularan corona segera putus

  • Apura
    Apura 9:37 AM

    Yuk lah mba kita Heal the world dengan cara yang gampang. Jaga jarak dan di rumah aja dulu. Nge-mallnya bisa online. *Disentil paksuami*

  • Melalak Cantik
    Melalak Cantik 11:01 AM

    Bener banget nih mbak harus jaga jarak demi keselamatan bersama. Disini memang belum ada lockdown makanya masyarakat masih banyak sekali yang keluar apalagi masih harus kerja seperti saya. Tapi setidaknya memang duduk pun sudah berjarak demi keselamatan.

  • Tukang Jalan Jajan
    Tukang Jalan Jajan 12:28 PM

    Melihat perkembangan penyakit covid 19 ini memang sudah sebaiknya kita menjaga jarak. ngga bisa lagi berpikir "ah... dia kan saudara saya" atau siapalah yang terasa dekat hubungan kekerabatannya. Tetap harus diperlakukan sama, protokol kesehatan sudah jeras karena virus tak kenal kekerabatan

  • www.grandysofia.com
    www.grandysofia.com 12:59 PM

    pengalaman aku selama masa karantina covid-19 ini ada yg menarik mba, karena harus bener-bener physical distancing sama orang rumah huuhu

  • Ainhy Edelweiss
    Ainhy Edelweiss 3:38 PM

    Di tempat aku tinggal tuh bikin miris, soalnya masih aja ad org yang gak mau jaga jarak malah asik ngerumpi

  • Lina W. Sasmita
    Lina W. Sasmita 6:27 PM

    Semenjak Corona merebak udah lama nggak ke pasar. Hari ini harus memberanikan diri karena mau persiapan puasa, nggak cukup kalau hanya ke warung belakang rumah saja.

  • Ria Rochma
    Ria Rochma 10:01 PM

    Saya juga sudah menahan-nahan diri ngga keluar rumah. Paling pas ada keperluan yang sangaaatttt penting baru keluar. Saya juga, say yes buay jaga jarak

  • ,Mei Wulandari
    ,Mei Wulandari 10:54 PM

    Jaga jarak ini demi keselamatan kita bersama ya mbak, lagian kan kita semua tentu tidak menginginkan hal ini terjasdi. Semoga segera aman ya ini semua kondisi juga ga memungkinkan deket2 jadi say yes dong demi keselamatan.

  • Nurul Fitri Fatkhani
    Nurul Fitri Fatkhani 7:57 AM

    Himbauan jaga jarak ini sebenarnya sudah lama dikeluarkan oleh pemerintah. Tapi ya begitulah, masih banyak yang belum peduli. Bahkan di warung tempat belanja pun masih penuh dengan ibu-ibu yang lupa jaga jarak hihihi

  • Sitatur Rohmah
    Sitatur Rohmah 11:07 AM

    Gerakan ini wajib didukung semua pihak, tanpa kecuali. Karena kita nggak akan tahu rombongan mana menular atau tertular dari kelompok mana, kalau masing2 warga patuh, insya Allah virus lebih mudah dikendalikan dan dibasmi. Semoga!

  • Inuel
    Inuel 6:50 AM

    TOS! saya juga gak pernah belanja sayur lagi sekarang, cuma suami aja yang sering keluar rumah, bukan sering.. tapi ya cuma suami yang keluar rumah, Untung anak-anak nggak bosa hehehe

    semoga kita sabara menjalaninya yaa...

  • Ria Kurniasih
    Ria Kurniasih 1:55 PM

    Baru beberapa hari lalu aku melewati area pasar, kirain saat malam hari akan sepi gak taunya ramenya pollll dan semua gak nerapin social distancing. Asli geram banget liatnya

  • ZEEVORTE
    ZEEVORTE 2:47 PM

    Dengan melakukan social distancing dan WFH apalagi jaga jarak untuk itulah dapat mencegah dari virus Corona... ayoo jangan ngumpul terus

  • Marfa Umi
    Marfa Umi 3:22 PM

    Memang sebisa mungkin di rumah saja karena di luar walaupun sudah dikasih pembatas, kalau masanya banyak ya tetep susah juga, kudu pakai masker jg tebel biar ga tertular heu

  • M. Rizki Riswandi, S.Kom
    M. Rizki Riswandi, S.Kom 3:32 PM

    Mantap mbak, untuk situasi seperti ini memang harus jaga jarak (social distancing) untuk memutus rantai penyebaran COVID-19. Semoga pandemi ini cepat berakhir, aamiin.

  • Fira Firdaus
    Fira Firdaus 4:33 PM

    Benar banget mba, harus utamakan jaga jarak. Di kompleks saya, meskipun sudah ada beberapa terobosan baru seperti membatasi akses keluar masuk dan penyemprotan disinfektan, warganya masih ada juga yang sholat berjamaah di masjid.

  • Melly Feyadin
    Melly Feyadin 3:14 PM

    Semoga pandemi ini segera berakhir ya. Biar kita bisa kumpul2 bersama teman dan keluarga lagi. Gak takut lg.

  • Antin Aprianti
    Antin Aprianti 1:35 PM

    Aku termasuk yang cuek sebelum pendemi ini, pulang kerja nggak langsung mandi dan berganti pakaian. Sejak ada pendemi ini jadi berubah, sampai rumah langsung mandi dan bersih-bersih.

    Semoga pendemi ini segera pergi ya mbak, jadi kehidupan bisa normal kembali

  • Anindita Ayu
    Anindita Ayu 2:36 PM

    Jaga jarak emang yang paling pas untuk saat ini. Aku pun benar-benar meminimalkan keluar rumah, sebisa mungkin melakukan kegiatan di rumah aja. Semoga pandemi ini segera berlalu, aaamiiin.

Add Comment
comment url