Tantangan Pengrajin Rok Panjang di Pasar Bebas

Saya salah satu pecinta rok, terlebih lagi sejak kelas 3 SMA ketika memutuskan untuk berhijab, mulailah saya sedikit demi sedikit meninggalkan celana panjang. Ketika masuk kuliah bisa dibilang hanya hitungan jari saja menggunakan celana ketika keluar rumah ataupun bepergian. Saya suka dengan rok panjang, lebih simple dan modis saja, lebih feminim juga tentunya. Lewat kreativitasnya, pengrajin rok panjang bisa bikin produk unik yang layak dilirik. Tapi ternyata di dalam pasar, mereka punya tantangan besar loh!

rok panjang

Nasib Para Pengrajin Rok Panjang Handmade dengan Seni Tinggi 

Sejak perjanjian China ASEAN Free Trade Area (CAFTA) diberlakukan, produk China jadi gampang masuk ke Indonesia. Dampaknya nyata banget buat para pengrajin rok panjang lokal. 

Seorang pedagang Tanah Abang mengaku kalau dia lebih milih rok panjang China buat dijual. Alasanya, harganya lebih murah. Makanya, 80% barang di Pasar Tanah Abang didominasi barang dari China. 

Seorang pedagang mainan di lokasi lain mengatakan hal serupa. Kini toko miliknya didominasi mainan anak China. Menurut pedagang tersebut, mainan dari China lebih awet dari mainan lokal. Gara-gara hal itu, produsen mainan anak lokal nurunin harganya 5 sampai 10 persen. 

Omzet Turun, Akibat dari Konsumen yang Suka Produk Impor 
Dampaknya juga udah sampai ke daerah-daerah. Omzet penjualan batik di Pasar Grosir Sentono Jawa Tengah mengalami penurunan. Hal itu terjadi sejak berlakunya CAFTA. Akibat dari CAFTA, produk impor pun berlalu lalang di Indonesia, salah satunya produk China. 

Seperti yang kita ketahui, produk China identik sama produk imitasi. Kenapa sih orang-orang suka banget sama barang imitasi? 

Biasanya, barang imitasi bisa ningkatin percaya diri. Orang-orang merasa, mengenakan rok panjang brand terkenal bikin kita terlihat keren. Harga rok panjang asli selangit, jadi rok panjang imitasi bisa jadi solusi buat yang ekonominya ngepas. 

Selain itu, rok panjang imitasi juga terkadang punya kualitas gak jauh dari rok panjang asli. Orang-orang juga bisa nemuin rok panjang KW dengan mudah di pasaran. 

Padahal, kerajinan rok panjang lokal potensinya besar banget. Sektor ini udah kasih kontribusi besar buat ekonomi nasional. Hal itu bisa dilihat dari nilai ekspornya naik dari tahun ke tahun.

rok panjang batik

Setiap Usaha Pasti Melahirkan Keberhasilan, Mesti Butuh Waktu 
Di tengah pasar kompetitif, tetap ada pengrajin lokal yang sukses dengan labelnya. Kesuksesan itu tentunya didapat dengan beragam strategi yang tepat. Kita pun bisa mencapainya meskipun butuh waktu. 

Misalnya saja, Kiky Septyane Hardiyai yang punya kecintaan terhadap batik. Untuk mewujudkan hal itu, Kiky membangun sebuah label penjual batik. Kiky awalnya adalah seorang pekerja kantoran. Namun, ia berhenti untuk mengikuti suami bertugas ke luar negeri. Selama itu, dia gak pernah bersentuhan sama hal berkaitan dengan barang handmade. Namun, Kiky sempat melihat almarhum neneknya mewiron kain batik untuk dipakai. Sambil mewiron, neneknya selalu bercerita soal makna dari tiap motif batik yang dikerjakan. Dari situ, Kiky kagum dengan kerajinan Indonesia yang ternyata sangat beragam dan penuh makna. 

Sejak saat itu, Kiky penasaran dengan cara membuat batik lokal. Ternyata, proses pembuatannya cukup menarik. Ada banyak pola rumit dengan warna yang bermacam-macam. Memerlukan waktu lama, memang, tapi hasilnya indah. Setelah paham cara membuatnya, Kiky mulai memerhatikan pasar batik dan kain tradisional dari Indonesia. Di luar negeri, ada banyak toko batik lokal ramai dikunjungi pembeli. Ia berpikir, kalau di luar negeri saja banyak yang suka, apalagi di Indonesia? 

Akhirnya, Kiky membangun sebuah label pakaian batik yang dikemas secara modern. Ia memasarkannya lewat online. Kiky mengatakan kalau industri handmade udah sangat berkembang. Salah satu penyebabnya adalah dukungan dari teknologi internet. 


Keberadaan Internet Menjadi Media Eksistensi Karya Para Pengrajin Tanah Air 

Dua kakak beradik, Intan Kusuma Fauzia dan Atina Maulia juga secara cerdas memanfaatkan internet. Awalnya, mereka memanfaatkan Blackberry Messenger (BBM) untuk memasarkan produk buatannya. Atina mulai merintis bisnis ini saat usianya 18 tahun. Dia mengambil barang ke pusat grosir jika ada peminat yang tertarik beli. Kalau sudah dibayarkan oleh pembeli, baru dia menyetorkannya ke pemasok. Dapat dikatakan kalau usahanya tidak bermodal sepeser pun. 

Saat itu, Intan yang berkuliah bisnis diberi tugas membuat bisnis baru untuk syarat kelulusan. Akhirnya, keduanya sepakat memulai bisnis dengan serius. Pada tahun pertama, bisnis berjalan lancar. Namun, setelah itu sempat mengalami kegagalan dan kerugian hingga 70 juta rupiah. Dengan dorongan orangtua, mereka kembali bangkit dan kini akun instagram label mereka telah diikuti 300 ribu followers. Mereka juga punya dua konveksi sendiri. Dalam sebulan, mereka memproduksi 1500 item. 

Peran Berbagai Pihak untuk Mensejahterahkan Pengrajin Lokal 

Sebuah survei mengatakan kalau angka konsumsi masyarakat Indonesia terhadap produk bajakan cukup memprihatinkan. Masyarakat lebih mementingkan harga yang murah dengan kualitas rendah daripada menghargai hak cipta. 

Indonesia adalah pasar yang sangat potensial buat produsen. Makanya, meskipun kualitas barang di bawah standar, produsen akan tetap membuatnya selama banyak yang minat. Oleh sebab itu, diperlukan peran berbagai pihak untuk membendung produk imitasi yang merugikan para pengrajin lokal. Salah satu dari Pemerintah Indonesia. 

Salah satu upaya pemerintah untuk menghilangan barang palsu dimulai dari sistem. Menurut pihak terkait bahwa bila tujuan menghilangkan barang bajakan benar-benar ingin dicapai, kesadaran masyarakat harus ditingkatkan dulu. Konsumen harus berhenti membeli barang bajakan. Mindset harus diubah. Salah satu caranya melalui pendidikan sejak dini. 

Dari sisi konsumen, kamu juga bisa beralih mengonsumsi produk lokal yang original. Kalau bingung cari di mana, ada salah satu marketplace online yang menyediakannya. Namanya Qlapa. Marketplace ini memasarkan ragam produk kerajinan lokal mulai dari pakaian hingga perabot. 

Gimana, udah lihat rok-rok panjang di Qlapa.com juga kan ya? Banyak pilihan, unik-unik pula! Jadi kepengen deh adopsi mereka satu per satu 😊



Diah
Next Post Previous Post
4 Comments
  • Aul Howler's Blog
    Aul Howler's Blog 4:00 PM

    Untunglah, sekarang sudah ada ecommerce yang khusus mempertemukan pengrajin rok panjang dengan konsumennya ya mbaaak

    Aku sih lebih ke sepatu dan tas tasnya deh daripada rok
    #ditoyor #yaiyalah

    Kalo artikel ku soal tas karung goni dan lampu handmade mbaak
    Baca yuk bacaaa ^^

  • Inge
    Inge 10:20 PM

    Harus mau berkembang juga ya mbak... Mengikuti perkembangan jaman juga...

  • Ismie Nurb
    Ismie Nurb 7:31 AM

    Intinya harus mampu bersaingan di dunia yang orang-orangnya ini pengin segala sesuatunya dengan mudah.

    Anyway, roknya kondangan-able ya. Hihi

  • Kang Nata
    Kang Nata 9:34 PM

    saya sangat suka melihat wanita yg pakai rok panjang terlihat sopan dan anggun sekali. :)

Add Comment
comment url