Persiapan Dini Memilih Asuransi Rumah

Sandang, pangan dan papan. 

Kalimat diatas pasti sering banget yah kita dengar? Bahkan sudah sejak SD kali yah kita udah belajar tentang kebutuhan itu. Tiga hal penting yang menjadi kebutuhan primer setiap orang. Pakaian, makanan dan juga tempat tinggal. Pasti bangetlah ketiga hal ini akan menjadi prioritas. Bagi yang telah dan akan menikah, poin yang terakhir biasanya menjadi satu hal yang urgent! Yak memiliki rumah. Begitupula dengan saya, wishlist terbesar saya saat ini adalah memiliki hunian aka rumah sendiri.

Iyah karena saat ini kami masih numpang tinggal di rumah Tante saya, kebetulan si Tante ini belum ingin menempati rumahnya yang sudah hampir dua tahun ini kami tempati. Jadilah setelah menikah, dia menawarkan kami untuk tinggal di rumahnya itu sekalian biar ada yang jaga dan merawat rumah, katanya. Kebetulan banget saya dan Suami memang bertekad ingin hidup mandiri ketika telah menikah, tidak tinggal lama bersama orangtua. Jadi dengan senang hati tawaran itu kami terima. See, benar banget deh kata orang klo menikah itu membuka pintu rejeki.

Lalu sampai kapan kami akan menempati rumah tersebut? Sampai tanah kami siap untuk dibangun, rencana awalnya sih gitu. Sebelum menikah Suami itu sudah membeli tanah kavling tetapi karena berhubung tanah tersebut belum siap bangun, masih sedang tahap proses pembukaan lahan - pelebaran jalan - perataan tanah dan lain sebagainya yang mungkin masih butuh beberapa waktu lagi hingga lokasi itu bisa disebut tanah siap pakai. 

Hampir setiap bulan Suami pergi meninjau lokasi tersebut. Saya pun sudah beberapa kali ikut serta melihatnya karena udah gregetan banget pengen benar-benar merasakan tinggal di rumah sendiri. Terakhir sih bulan kemarin kami bertiga cek lagi lokasinya dan ternyata sudah bisa dibilang sekitar 60% lah lahan itu siap dibangun. Tapi kata Suami, sabar dulu tunggu hingga orang lain ada yang membangun di sekitaran situ. Benar juga sih biar kesannya rame dan gak kesepian, apalagi saya dan Faraz seringnya cuma berdua saja di rumah. Tapi kalau tiba-tiba Tante ingin nempatin rumahnya, yah mau tidak mau kami harus angkat kaki dan kemungkinan memilih kontrak di tempat lain. 

Kalau ngomongin  rumah impian sih saya sebenarnya gak muluk-muluk pengen rumah besar ini itu, bla bla bla, dan lain sebagainya. Saya cuma ingin rumah mininalis, gak kecil amat dan gak besar banget juga *biar gak repot urusinnya, bersih-bersih dan menatanya*. Yang penting punya rumah yang nyaman yang bisa menentramkan hati dan menyejukkan fikiran. Rumah yang memberikan rasa aman dan membuat semua betah di dalamnya.

Berhubung karena Pak Suami itu bersikeras pengen membangun rumah, bukan beli rumah siap pakai jadilah memang kudu sabar menanti. Yasudlah sebagai istri yah harus nurutlah apa kata majikan Suami. Ini karena udah dari jauh hari dia juga udah siapin design rumah jadi yah emang harus nunggu. Nah sekarang sambil menunggu semua siap sambil nabung juga buat segala keperluan yang diperlukan nantinya. Bahan bangunan, biaya tukang, dan biaya lainnya. 

Trus tetiba jadi ingat, klo menyiapkan asuransi untuk rumah juga penting. Sama pentingnya dengan menyiapkan asuransi pendidikan dan kesehatan. Gak mau dong klo ada hal yang tidak diinginkan terjadi di kemudian hari, jadi yah mumpung masih punya banyak waktu mencari perbandingan asuransi rumah, gak ada salahnya untuk melakukannya lebih dini.






Kenapa harus ada perbandingan asuransi rumah? Yah karena setiap orang punya kriteria sendiri dalam menentukan pilihan asuransinya. Apalagi jaman sekarang banyak banget vendor asuransi yang menawarkan keuntungan ini itu. Nah disinilah kita bisa selektif dalam memilih, jangan asal pilih nanti jadi salah dan nyesal. Sayang kan klo udah bayar premi sekian banyak eeh pas nanti misal mau diklaim kita malah dipersulit. Gak ada salahnya sebelum menentukan vendor mana yang kita inginkan kita lakukan pengecekan dulu, riset kecil tentang vendor satu dan lainnya. Sekali lagi, biar gak salah pilih.




Lalu, jika semua sudah jelas dan kita juga sudah sreg dengan pilihan kita maka tibalah saatnya mengisi formulir dan membayar asuransinya. Semoga dengan persiapan yang matang kelak kita juga bisa menerima segala manfaat yang ditawarkan sejak awal. Paling penting sih semoga gak ada hal buruk yang terjadi pada rumah kita. Bagaimana dengan teman-teman? Jika berkenan, bolehlah yah sharing juga.



 
Next Post Previous Post
5 Comments
  • Anisa AE
    Anisa AE 6:48 AM

    Kayanya aku belum kepikiran buat asuransi rumah. :D Masih di Pondok Mertua Indah

  • Nur Susianti
    Nur Susianti 7:32 AM

    ooh, baru tau ada asuransi rumah, kemana aja ya, hehehe
    meluncur ke tkp
    Thanks for sharing mba :)

  • Aul Howler's Blog
    Aul Howler's Blog 6:42 PM

    Yayness

    Alhamdulillah udah ada tanahnya
    semoga rumahnya bisa segera selesai dibangun ya mbak :)

    Btw rumah ku a.k.a rumah punya papa kayaknya belum punya asuransi deh...
    hmmmmmmm

  • Suciati Cristina
    Suciati Cristina 11:31 PM

    Baru tau deh dakuu ada asuransi rumah, kemana aja yaq?! Heheu..iyah klo lg dibangun dijengukin mluluu dii, penting deh

  • CatatanRia
    CatatanRia 2:34 AM

    sama kayak mba anisa, belum kepikiran untuk asuransi rumah masih di PIM hihihi

Add Comment
comment url